Beranda Berita Masjid Turen: Masjid yang Dibangun oleh Jin, Mitos atau Fakta?

Masjid Turen: Masjid yang Dibangun oleh Jin, Mitos atau Fakta?

127
0
Masjid Turen Malang

Masjid merupakan tempat beribadah bagi umat muslim, hampir setiap desa di Indonesia telah memiliki satu bahkan lebih bangunan masjid. Berbagai macam dan model bangunannya telah banyak mengalami perubahan dari zaman Rosulullah SAW. Yang awalnya sederhana hingga memiliki arsitektur megah dan rumit.

Termasuk sebuah masjid besar yang ada di Kecamatan Turen Kabupaten Malang. Bahkan saking megah dan uniknya arsitektur yang digunakan masjid tersebut, banyak orang beranggapan bahwa pembangunannya dilakukan oleh bangsa jin tanpa campur tangan manusia. Karena rumor tersebut, ada juga yang menjuluki masjid ini sebagai masjid tiban (masjid yang tiba-tiba ada), apakah benar seperti demikian?

Banyak warga yang penasaran mengenai hal tersebut, terbukti dengan datangnya pengunjung dari berbagai daerah setiap hari. Namun jika mereka bertanya dengan pihak pengelola, maka jawaban yang didapat adalah salah besar.

“Terserah mau menjulukinya sebagai masjid jin, masjid tiban ataupun yang lainnya, yang pasti hal itu tidaklah benar!“, Tegas bapak Mufid.

Dulu, ada sopir pick-up dari daerah malang timur yang sering mengantarkan para pengunjung ke sini, dia menarik perhatian warga dengan dalih jalan-jalan ke masjid jin”, jawab santri senior yang sekaligus menjadi pengajar Al-Qur’an tersebut, ketika ditanyai awal mula rumor yang beredar di masyarakat mengenai PP. Salafiyah Bihaaru Bahri ‘Asali Fadlaailir Rahmah ini. Hingga saat ini, rumor tersebut masih tetap eksis di tengah masyarakat, namun pihak pesantren pun memakluminya.

Menurut beliau, bangunan itu sudah dibangun mulai tahun 1978 oleh Hadrotus Syekh Romo Kiai Haji Ahmad Bahru Mafdlaluddin Shaleh selaku pengasuh sekaligus pendiri pesantren yang mempunyai 10 lantai tersebut.

Romo Kyai Ahmad membangun tempat ini bersama para santrinya didasari dengan istikhoroh tanpa adanya desain arsitektur dan pengerjaannya tidak menggunakan bantuan alat berat”, ucap beliau. Sebagai santri yang juga ikut memprakarsai pembangunan awal pesantren yang gaya bangunan dan ukirannya menyerupai bangunan timur tengah itu.

Pesantren yang terletak di Jalan KH. Wahid Hasyim Gang Anggur No. 10, RT 07/RW 06 Desa Sananrejo ini dibangun oleh santri yang rata-rata sudah menginjak tingkatan dewasa dengan dasar ikhlas dan hati yang dingin, karena pembangunannya tidak bisa dilakukan pada saat emosi meluap.

Oleh: Al-Falaah, Faizal Dagres dan alumni pengurus Majlis Riyadloh III 2017/2018

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini